Teaser
"Tak pernah viral, tak pernah meminta apa pun---tapi satu kursi haji diberikan untuknya. Kisah mengharukan tentang imam muda yang menghidupkan masjid dengan diam dan ketulusan. Apa yang membuat langit menunduk padanya?"
Ia tak pernah meminta bulan,
cukup langit yang tenang di atas sajadahnya.
Ia tak pernah mengejar dunia,
cukup adzan dan doa yang membangunkannya setiap pagi.
Di Bawah Mihrab, Ia Menanam Cahaya
Nama lengkapnya Muhammad Al Gifari. Tak pernah muncul di layar televisi atau viral di media sosial. Tapi bagi jamaah Masjid Al-Ma'unah, ia adalah cahaya yang menenangkan.
Di usia 27, Al Gifari sudah tujuh tahun menjadi imam sekaligus marbot. Ia tinggal di bilik kecil di belakang masjid, hidup dari sedekah dan sedikit upah sisa kas DKM. Ia tak pernah mengeluh. Subuh hingga Isya, suaranya yang syahdu memimpin doa dan zikir. Setelah jamaah bubar, ia menyapu lantai, membersihkan toilet, dan melipat sajadah dengan rapi.
"Kenapa nggak cari kerja lain, Gi ?" tanya seorang jamaah muda.