Bagi penikmat musik menyusun sebuah daftar putar bukan hal yang asing lagi. Mulai dari menyusunnya sesuai mood hingga merunutkannya menjadi sebuah kisah. Daftar putar ibarat menjadi wadah untuk menyeleksi musik sesuai minat si pembuatnya.
Bila zaman sekarang banyak orang mengenal aktivitas memilah, memilih, dan mengkompilasi musik secara tematis dengan sebutan playlist, namun dahulu, saat rilisan fisik masih menjadi primadona dimana-mana aktivitas ini memiliki sebutan menyusun mixtape.
Penyebutan mixtape merunut pada penggunaan tape (kaset pita) yang digunakan untuk mengumpulkan rekaman-rekaman suara atau lagu dari beberapa sumber yang menjadikannya disebut sebagai campuran atau mix seperti misalnya dari radio ataupun piringan hitam.
Rekaman-rekaman tersebut biasanya berisi lagu dari banyak musisi, lalu dipilih dan dikompilasi menjadi sebuah daftar putar musik yang siap di-play dalam sebuah kaset pita.
Pada dasarnya baik mixtape maupun playlist memiliki tujuan yang sama yaitu mengkompilasi banyak musik menjadi sebuah kesatuan daftar putar.
Namun, pada proses penyusunannya mixtape memiliki usaha yang lebih banyak dibanding dengan menyusun playlist digital yang makin mudah di zaman sekarang.
Dengan medium mp3, mp4, dan sejenisnya, semua orang bisa saja dengan mudah untuk membuat playlist, asal ada daftar lagunya baik lagu yang original ataupun download gratisan, tinggal melakukan pilah-pilih lalu atur urutan track-nya jadilah sebuah playlist.
Aktivitas ini pun bisa dilakukan dengan mudah di laptop, komputer, bahkan handphone.
Beragam platform musik inipun juga memberikan fitur membuat playlist di dalamnya, dan bisa memberikan kemudahan lagi bagi setiap orang untuk membuat playlist bahkan menyebarkannya.
Lain dulu lain sekarang, zaman rilisan fisik dulu pembuatan mixtape tidak semudah sekarang.
