Mohon tunggu...
Kebijakan

Kewaspadaan Nasional di Tengah Ancaman Global Proxy War

17 November 2018   18:34 Diperbarui: 17 November 2018   18:48 1073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

  Kondisi realistis strategis Indonesia sebagai negara archipelago terbesar di dunia yang heterogen rakyatnya dalam suku, adat istiadat dan agama maupun kepercayaannya serta ribuan karakteristik khusus lainnya merupakan anugrah eksklusif yang istimewa dari Tuhan Yang Maha Kuasa untuk bumi pertiwi kita Indonesia yang tidak dimiliki negara lainnya. Keunggulan geografis dan demografis ini wajar bila dikemudian hari potensial menimbulkan perselisihan yang dapat mengarah kepada konflik antar kepentingan, bahkan antar negara.

Urgensinya apa ?

Selain "manis" dan indahnya bumi pertiwi Indonesia, kita juga tidak boleh pernah lupa pada "pahit" nya penderitaan ibu pertiwi akibat penjajahan Belanda  hingga mencapai ratusan tahun  dengan strategi politik "adu domba" nya saat itu yang berhasil memecah belah sesama anak bangsa. 

Kenapa bisa ?

Menurut sebagian pengamat sosial, hal ini dapat terjadi karena lemahnya  pendidikan rakyat. Karena sedikitnya rakyat yang terdidik/mengikuti pendidikan saat itu. Sehingga mereka mudah dihasut, dipolitisir bahkan dimanipulasi untuk kepentingan penjajah.

Bagaimana dengan saat ini ?

Apakah sudah menjadi jaminan rakyat tidak akan "tertipu" lagi seperti dulu, karena saat ini semuanya sudah "melek" pendidikan ?!

Belum tentu !, Tergantung pada kewaspadaan rakyat nya. Tepatnya,  bagaimana realitas kondisi kewaspadaannya secara nasional. Bukan hanya kewaspadaan sebagian orang saja !

Apakah kita menyadari proxy war (sebagai salah satu bentuk perang modern saat ini) dapat memilih salah satu bentuknya dengan wujud politik "adu domba" seperti era penjajahan dulu ?. Proxy war disebahagian negara sudah terbukti ampuh dalam menghancurkan  suatu negara karena kehadiran dan bentuk nya yang tidak disadari. Senyap dan menghanyutkan. Membuai dengan segala iming-iming palsunya.

Kalau dalam kondisi rakyat yang waspada pasti proxy war dengan wujud politik "adu domba" ini tidak mungkin akan bisa terulang kembali.

Lalu, bagaimana bila proxy war itu ber "kamuflase" dengan wujud nya yang baru ? Sehingga rakyat menjadi lengah yang berakibat tidak waspada lagi ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun