Masih Minimnya Kesadaran Masyarakat
Masih minimnya kesadaran masyarakat perihal arti pentingnya menjaga lingkungan sekitar, dan masih kurangnya wujud kepedulian tiap-tiap diri menjaga bantaran kali.
Dari sampah yang acapkali menggenangi, dibuang sesaki baki penampungan yang menjadi jalur air menuju pembuangan. Alhasil dapat menyebabkan penyempitan dan pendangkalan kali.
Sampah-sampah berisi botol-botol air mineral, dan limbah rumah tangga senantiasa dikeruk oleh Tenaga Dinas Kebersihan, hingga menghasilkan sampah berkarung-karung jumlahnya beserta endapan lumpur.
Namun sampah selalu ada lagi dan ada lagi, seolah sampah tak pernah ada habisnya, dan rupa kali yang semula sedap dipandang mata. Kembali dipenuhi dengan sampah sampah yang centang perenang.
Dan sepertinya aksi bersih-bersih kali yang rutin dilakukan Tenaga Kebersihan milik Pemprov DKI, menjadi pekerjaan sia-sia dan tak menyisakan bekas.
Sebab warga sekitar masih saja membuang sampah tak pada tempatnya, cenderung membuang sembarangan tanpa peduli ulahnya mengotori dan mencemari lingkungan.
Bahkan sewaktu-waktu dapat menjadi pemicu banjir meluap, ketika intensitas hujan sedang tinggi. Serta dapat memuntahkan isi perutnya tanpa bisa diprediksi.
Di berbagai tempat pun masih ada saja dijumpai tumpukan sampah, yang dibuang warga tak hanya menggunung namun juga mengeluarkan aroma yang tak sedap. Lantaran membusuk terkesan amat menjijikan.
Sampah-sampah tersebut diletakan dan dibiarkan terongok di atas trotoar, di bahu jalan bahkan sampai meluber penuhi badan jalan. Sehingga menggangu para pengendara di tengah lalulalang.