Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Salam Satu Aspal

7 September 2023   07:55 Diperbarui: 7 September 2023   07:59 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salam Satu Aspal

Mbak Oktavia sesosok perempuan berparas manis berhidung bangir dengan senyum yang amat manis, namun ia lebih sering menutupi wajahnya dengan masker buff. membuat ia terlihat seperti ninja.

Mungkin karena matahari yang sedang meninggi, serasa menyedot ubun-ubun di kepala. tatkala sedang terik-teriknya. Yang mana udara hembuskan hawa panas menyengat bawa serta debu. Sepertinya udara tak mengalir tiupkan sejuk pada tengkuk.

Karenanya ia mengenakan masker agar panas matahari tak menyentuh wajahnya langsung, ada pun masker tersebut sekaligus berfungsi sebagai penyaring debu serta pelindung dari sinar ultra violet.

Mbak Oktavia dalam kesehariannya berprofesi sebagai driver online, yang khusus hanya melayani order makanan serta minuman alias Gofood. Ia sama sekali tak mengangkut penumpang.

Karenanya ia memiliki budget kisaran di angka 250ribu s/d 500ribu. Yang diperuntukannya sebagai perputaran modal awal sebelum mengaspal. Sebelum membeli sejumlah orderan guna dihantarkan kepada si pemesan.

Tak jarang Mbak Oktavia  menerima banyak pesanan makanan dan minuman dari costumer yang sedang merayakan suatu acara dengan makanan bersama hingga menghabiskan saldonya.

Maka untuk itu ia pun harus bolak-balik topup saldo di outlet yang sudah jadi langganannya. Dengan pertimbangan biaya admin yang tak terlampau tinggi. Maka ia pun akan selalu kembali lagi ke Outlet tersebut. guna topup.

Mbak Oktavia ini salah satu dari sekian banyak perempuan tangguh lainnya, yang mengakrabi aspal. Hari ke harinya turun ke jalan berjibaku dengan kemacetan tak terelakan, tatkala hendak menghantarkan sejumlah pesanan.

Rasa lelah tak dihiraukan meski raga serasa remuk redam demi cuan, mengais rezeki berbaur dengan banyaknya driver lelaki yang tak terhingga jumlahnya menghijaukan dan menguningkan ruas jalan ibu kota.

Sebab baginya hidup tak cukup hanya berpangku tangan, tanpa berupaya keras mengubah suatu keadaan. Sebagaimana perempuan-perempuan kuat itu dibentuk dari keadaan. Bagai baja yang kerap kali ditempa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun