Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Permata Bahagiaku Dicuri Perompak

2 Mei 2023   09:02 Diperbarui: 2 Mei 2023   09:13 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Iyan Sofyan@Pinterest.com

Permata Bahagiaku Dicuri Perompak

Panah-panah hujan
tak kuasa menembus
kaca jendela yang sedari tadi
tampak berkabut dijilat kuyup

Namun panah-panah hujan
sanggup menembus
kisi-kisi hati meresap
hingga ke celah nurani

Hingga tubuh ingatan basah
kenangan pun meruah
mencipta banjir di benak
ingatan sontak tenggelam

Tak ubahnya biduk karam
di tapak-tapak waktu
yang berputar hingga
kembali ke titik nol

Namun ujung paruh hujan
mengajak ingatan berlari
seperti sepasang sejoli
yang memutuskan kawin lari

Lantaran restu
jauh panggang dari api
restu bak barang langka
peninggalan zaman purbakala

Aku tak mencari
sebentuk kenikmatan di sela
setiap seruputan sekedar
hangati sukma beku

Di antara pikir
yang carut-marut serta
pergolakan batin yang
tiada henti mengajak

Ingatan berlarian
tak tentu arah menggelandang
jiwa pun terengah-engah
di atas masa silam berdiri pongah

Seolah menantang kesepian
menertawakan nurani
yang disandera lengan sunyi
hingga nyaris mati berdiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun