Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pemuisi Turun Gunung Selepas Bersemedi

18 Januari 2023   10:45 Diperbarui: 18 Januari 2023   10:58 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : musafir.blogspot.com

Pemuisi Turun Gunung Selepas Bersemedi

Pemuisi turun gunung
selepas bersemedi sekian lama
rehat memahat kata
menjadi bulir manik aksara

Namun ia tak lupa cara
memegang sebilah belati
membedah jantung puisi
menguliti kulit puisi

Seiris demi seiris layaknya
menguliti kulit bawang
hingga cangkangnya terkelupas
jadi seiris puisi bernas

Pemuisi turun gunung
menggembol berat rindu
tersampir di pundaknya
kembali menjejak ladang puisi

Sebab silir angin bebukitan
meniupkan aroma mewangi
dan seakan memanggil
merasuk celah nurani

Ladang-ladang puisi
yang ditinggali tampak
kacau balau kering kerontang
takada curahan hujan aksara

Tanah puisi sedemikian retak
pecah dan belah seperti
tapak kaki di geragoti kutu air
hingga amatlah rusak

Pemuisi turun gunung
tak kenakan caping
namun ujung runcing
mencungkil mata sepi

Hingga bersimbah puisi

H 3 R 4
Jakarta, 18/01/2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun