Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pendar Bulan Menggantung di Langitmu

16 Januari 2023   21:14 Diperbarui: 16 Januari 2023   21:17 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri : Dwi Shaban Sulistiyanto

Pendar Bulan Menggantung di Langitmu

Angin menderu
mencabik helai daun pisang
yang sejatinya telah koyak
diroyak jemari angin tak kasat mata

Bulan menggantung
di selembar langit kelam
rupa langit terang benderang
dipenggal parang milik jagal malam

Remang sinar bulan
berpendar melumat wajah aspal
terdengar langkah kucing melintas
serta riuh suara-suara binatang malam

Seperti tengah menyaji orkestra
di hamparan senyap iringi tertidur lelap
lamat-lamat dibuai kantuk
lantas menaiki peraduan empuk

Melayari luas samudra mimpi
menaiki anak tangga menuju semesta
memetik bintang berkelip nakal
menjawil pipi sang Juwita malam

Dan menangkap kunang-kunang
lalu kau letakan di tapak lengan
tak ragu kau santap molek
sepotong tubuh sepi amat lahap

Dan aku di sini hanya bisa merindui
embuskan silir rindu pada
dersik angin berbisik
yang tak berisik

Aku ingin bercengkrama
di bawah sinar bulan dan
tatap mata kita saling beradu
bisu dan rindu memagut hatimu hatiku

H 3 R 4
Jakarta, 16/01/2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun