Bara dan Jelaga
Kau dan aku
layaknya bara dan jelaga
yang serpihannya
tetap menyala
Terlebih dikipasi angin
tambah memerah
serupa wajah amarah
mendekam di tungku benci
Beralas remah debu
sekan menjelma arenanya
milik para penari asap liar
meliuk beri sejumput hangat
Kau adalah rupa jelaga
sebentuk rasa yang
terlanjur mengerak
sukar dikelet silet
Hitam legam pekat
sewarna kain belasungkawa
serupa kerudung dukacita
dikenakan orang-orang kehilangan
Di mana ada bara
di sana pasti ada jelaga
keduanya kerap bersaman
hidupkan tungku-tungku batu
Yang sejatinya gagu
menghias dindingnya
dalam kerak tebal setebal
halaman buku masa lalu
H 3 R 4
Jakarta, 12/01/2023