Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menantimu Hingga Mencuat Uban di Kepala

28 Desember 2022   07:17 Diperbarui: 28 Desember 2022   07:18 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : cinematrial.com

Menantimu Hingga Mencuat Uban di Kepala

Tak terhitung helai uban
yang tumbuh dan leluasa
bermunculan di kepala
menyembul dari sela

Perak yang kian banyak saja
makin ganas melumat hitam
hingga tampak dominan
mencuat di antara helainya

Perak sebagai pertanda
sepatu waktu berjalan
tak sekedar di tempat melainkan
terus laju meski dalam gagu

Dan penantian di bangku kayu
seiring jiwa di koyak kenangan
yang datang bertandang
mengetuk perlahan pintu ingatan

Pesisir acap kali tak luput menyihir
sepasang mata tua menyisir
air tenang yang sesekali beriak
dalam teriak parau masa lampau

Terus menantimu hingga
memutih rambut di kepala
mungkinkah kau lupa
jalan pulang menuju hatiku

Ataukah kau sudah
tak kerasan lagi
bersanding denganku
hingga waktu kelak lebur jadi abu

Lantas mengubur jasad kenangan
nan harum mewangi
dan aku masih duduk termangu
membunuh sepi hingga mati berkali- kali

H 3 R 4
Jakarta, 28/12/2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun