Kau dan Aku di Hadapan Api dan Kayu
Api rakus menjilat
potongan-potongan tubuh kayu
hingga legam merupa arang
Terus membakar
tumpukan kayu hingga
menjadikannya serpihan debu
Memberi selimut tebal hangat
pada tubuh jiwa di muka serambi
jemari atma larut menenun cengkrama
Melahap renyah kepingan tawa
menggema hingga menyentuh
puncak tertinggi nirwana bahagia
Pecahkan bejana kesedihan
hingga hancur lebur jadi serpihan
merengkuh erat renjana di hadapan
Di hadapan api kita saling
beradu pandang melumat senyuman
menatap bening jendela sukma
Sebening rasa tanpa dirasuki
syakwa sangka mereguk
indah dunia dalam peluk asmaraloka
H 3 R 4
Jakarta, 23/12/2022