Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ia yang Menguning Ringkih Terbaring

16 November 2022   21:11 Diperbarui: 16 November 2022   21:25 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : something-everything@pinterest.com

Ia yang Menguning Ringkih Terbaring

Sehelai tubuh
menguning terpelanting
selepas sebelumnya
putus nadi hidup

Kemudian diusung
embus tapak angin
terombang-ambing
hingga luruh terbaring

Telah habis masanya
hijaukan dan teduhkan bumi
layaknya selembar payung
lindungi dari sengat terik

Kini tercerabut nafas hidup
gugur nan teramat syahdu
disaksikan sepasang mata
merenda melankolia

Ia telah menguning
disunting lengan takdir
hanya bergeming ditabuh bayu
selebihnya berselimut hening

Lamat--lamat mengering
tak ubahnya cangkang
jadi pajangan di etalase kehidupan
terabai serta terinjak

Alas kaki kehidupan

H 3 R 4
Jakarta, 16/11/2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun