Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merindu Puan

31 Oktober 2022   22:43 Diperbarui: 31 Oktober 2022   22:52 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merindu Puan

Puan langit kelam
segara tak segan menampar
jiwa-jiwa kesepian
ombak menggelepar
seperti dadaku yang berdebar
menanti puan menyambut
pialang rasa yang kuulurkan

Tak peduli beribu tahun lamanya
aku tetap setia menanti
hari berganti bulan
bulan berganti tahun
menghitung butir-butir pasir kesepian
di hamparan hati nan senyap
tanpa gita cinta

Di atas bebatuan pemecah ombak
di rinduku yang jalang berteriak
ingin kuhancurkan jarak
hingga pecah dan terserak
tak peduli tapak-tapak harapku
terinjak lantas dilukai perih kenyataan
serasa tersambar petir menyentak

Puan aku ringkih tanpamu
layaknya seekor serigala
kehilangan taringnya dan
laksana raja rimba yang tersingkir
dari wilayah jajahannya
dan terusir dari tanah kekuasaannya
tak berkutik tuk lakukan apa-apa

Dan bagaikan seekor banteng
yang patah tanduknya hingga
tak bisa lagi menyeruduk buat takluk
hanya kepada puan aku mencandu
buat lebam-lebam jiwa
memahat amat dalam rasa damba
buat aku kian menggila

H 3 R 4
Jakarta, 31/10/2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun