Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bincang yang Tak Basi dan Takada Kata Mati

25 Oktober 2022   19:35 Diperbarui: 25 Oktober 2022   19:37 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Sam@Pinterest.com

Bicang yang Tak Basi dan Takada Kata Mati

Di Coffee Shop yang tak ramai
kita pecahkan tawa bersamaan
dan tawa pun seperti miliki
kepak sayap menabrak atap
lantas terjerembab dilantai

Tempat mencetak alas kaki
dari mereka yang hilir mudik
dan tersesat di tempat ini
untuk sekedar buang penat
seraya nikmati seruputan

Kahwa hangat sehangat bincang
sehangat tatap mata
tanpa dilumuri sepercik dusta
kita saling tergelak
namun tak sampai tersedak

Tawamu tawaku seperti berpadu
bak tatap mata kita saling beradu
mencoba membuang pilu
dan sejenak lupakan rasa ngilu
pada sekujur tubuh rasamu rasaku

Renyah tawamu lebih renyah
dari krupuk dalam kaleng
yang tatkala digigit maka
keluarkan suara kriuk dan
renyah tawamu seakan-akan

Merobek labirin hampa
menyayat rasa yang pernah lekat
memutus urat damba
hingga takada yang bersisa
sepenggal cerita.lama

Lama nian kita berbincang
serasa seperti membebat luka
dan menyeruput genangan kecewa
hingga tandas dan lenyapkan
sorot mata pias di luka mengelupas

Dalam bincang yang tak basi
dan takada kata mati

H 3 R 4
Jakarta, 24/10/2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun