Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ombak Beriak, Layar Koyak, Insan Teriak

29 September 2022   18:24 Diperbarui: 29 September 2022   18:26 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Maria Madrid@Pinterest.com

Ombak Beriak  Layar Koyak, Insan Teriak

Di atas permukaan laut tak tenang
tubuh 
kapal didapati oleng
dihempas keras ombak
ganas hantam telak
lambung kapal
lalu limbung

Seketika layar terkembang koyak
tercabik oleh lengan segara
tak kasat mata kemudian
hembuskan kencang
buas topan badai
layar bak perca

Berkibar dilumat angkasa nan
turut murka maka dihujani
kelebat petir menyala
menombak wajah
semesta disapu
hitam jelaga

Topan badai datang menerjang
dan tak disangka tak dinyana
terbitkan riuh jerit terabai
sayup-sayup sampai
di arah geladak
pun buritan

Takada satupun kuasa melawan
kekuatan alam tatkala dalam
cengkraman kemurkaan
yang membinasakan
lenyapkan hela
nafas hidup

Purnama nan pasi menjadi saksi
tubuh kapal perlahan karam
selepas diterjang ombak
laksana ditelan hitam
endap lumpur hidup
gelap dan senyap

Camar pun seperti enggan
mencercah rupa semesta
seperti turut berduka
berbelasungkawa
meski dengan
caranya

H 3 R 4
Jakarta, 29/09/2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun