Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Permata Bening Pecah di Tanah Kesendirian

9 Agustus 2022   10:19 Diperbarui: 9 Agustus 2022   10:30 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: sy7her.tumblr.com

Permata Bening Pecah di Tanah Kesendirian

Hujan pecah di tanah kesendirian
mencipta gaduh irama serta
hempaskan bening kaca hening
diikuti senandung kodok bangkong
melengking teramat nyaring

Syahdu orkestra hujan di atas
mulus punggung payung hitam
mengundang hewan melata
menyembulkan kepala layaknya
kecambah keluar dari pori bumi

Lantas melonjak-lonjak kegirangan
menyambut rintik menitik
layaknya sekawanan jentik
terjun bebas menukik disertai pekik
tercurah dari telaga Bumantara

Merupa jarum-jarum air
merajah bentala semena-mena
merobek kemarau panjang
pecahkan hujan dari atap semesta
menyeduh basah sebasah

Genangan kenangan memercik
seiris hati yang terlunta dan
kian menenggelamkan bahtera rasa
hingga karam dan binasa menjadi
sebujur bangkai merupa fosil pubakala

Dalam hujan yang selalu pecah
di tanah lapang kesendirian
netra berderai menyublim permata
cacat dan tak utuh seperti sediakala
kala hati tak ditebas pedang kecewa

Hujan pecah di mataku
serpihannya tajam lukai tubuh rasaku
alirkan kesedihan menganaksungai
dan disana terdapat jeram-jeram liar
dalam sepasang sorot mata nanar


H 3 R 4
Jakarta, 09/08/2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun