Takkan Habis Tinta
Takkan habis tinta dan
takkan pernah kering kerontang
layaknya kemarau panjang
buat kering ladang-ladang pikir
rindukan sepercik bulir-bulir ilham
menitik dan jatuh terjerembab
menyentuh benak
Tak pernah letih sang penyair
merajah tubuh aksara
meniupkan ruh dan
memberi sehelai nyawa
lantas menghidupkannya hingga
aksara berkelana di ranah baca
lalu dilucuti sepasang netra
Aksara merupa sehelai nyawa
bagi para penyair kata
memahatnya dengan segenap
cita . . .
rasa . . .
karsa . . .
dalam gurat sedalam urat
Takkan pernah habis tinta
menyusun sekumpulan aksara
hingga kelak menggoreskannya
dengan ceceran merah darah
kendati aksara dianggap
sekedar seonggok remah
bagi jiwa-jiwa pongah
Aku yang gemar
mengkencani aksara
mencumbui makna
milik para penenun kata
yang kerap kenakan
selembar busana sahaja
tanpa angkuh rasa
H 3 R 4
Jakarta, Â 22/07/2022