Pada Jejak Waktu Ditidurkannya Aku
Bergegas
berlari-lari kecil
lintasi genangan air
air merupa kaca bening
memantul bayang di atasnya
Pada jejak
dibiarkan sepasang
kaki terus saja melangkah
membuntal lelah dan sedianya
menggembol resah di nafas terengah
Tungkai jenjang
berlari bak anak kijang
segala pun diterabas diterjang
di selaksa rindu nan menggelinjang
Sesampainya
di ujung mulut gang
bendera kuning terpancang
serta orang-orang riuh lalu lalang
Seperti tengah melayat
kental raut sedih tergurat
hati bak luka tersayat-sayat
menerka sebujur jasad mayat
Seketika tungkai
serasa lunglai tubuh
tak kuasa menopang dan
hati berteriak amat kencang
Lalu limbung lantas
tersungkur seperti ada
ribuan lebah terbang berputar
dan dunia nan fana sontak runtuh
Di atas kepalaku
menimpaku lalu netraku
gelap gulita ditidurkannya aku
di pembaringan masa entah untuk
Berapa lama
aku serasa tak ingin
siuman dan dibangunkan
di tubuh beku waktu nan sendu
Seperti baru kemarin
H 3 R 4
Jakarta, 31/5/2022