Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Punggung Kota

14 Mei 2022   22:42 Diperbarui: 14 Mei 2022   22:45 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : losexcentricos.tumblr.com

Punggung Kota

Teramat berat beban
tersampir di punggung kota
kota digelayuti segudang masalah
persoalan membelit takada habisnya

Punggung kota kian
sumpek padat dan berjubel
banyak orang mengadu nasib
berduyun bertaruh peruntungan

Kendati berat beban
namun kota tetaplah kota
bermandi pendar cahaya dengan
kerlap-kerlipnya bak kunang-kunang

Tatkala gelap datang
kota yang tak pernah mati
dari hiruk-pikuk orang yang
menetap atau sekedar bertandang

Kota pengharapan
tempat perburuan cuan
dan tempat orang bertaruh
mati-matian pada dadu Tuhan

Usia kota kian menua
dimangsa rayap-rayap waktu
namun nadinya tetap berdenyut
bergeliat berpacu dengan hasrat milik

Para Penghuninya

H 3 R 4
Jakarta,  14/5/2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun