Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Tubir Perpisahan

11 Mei 2022   13:57 Diperbarui: 11 Mei 2022   13:59 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Tendencee@Pinterest.com

Di Tubir Perpisahan

Ada yang jadi korban lantaran
ego kedua orang tua yakni
buah hati yang dipaksa

Menelan pil pahit kenyataan
yang mana perpisahan
mencipta jurang

Yang dalam dan kedalamnya
sungguh pun tak terukur
dan memisahkan

Keduanya saling memunggungi
kemudian ayunkan langkah
setapak demi setapak

Menjauh pergi tanpa menoleh lagi
mengendong dan menggamit
lengan-lengan si kecil

Dengan membawa setumpuk koper
kecewa dan di dalam dadanya
sebaret luka menganga

Perpisahan menyakitkan laksana
ditikam ribuan tajam pedang
dan tak jarang mencipta

Trauma amat berkepanjangan serta
membekas seiris getir di masa
kanak-kanan nan indah

Semesti jangan ada kata pisah
biarkan anak-anak tumbuh
dalam naungan kasih

Dan sayang Ayah Bunda
tubir kian sunyi
ditelan ego

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun