Perempuan Penyair dan Langit Pikir
Apa yang
didengar . . .
dilihat . . .
dirasa . . .
diguratnya
Memahat jejak-jejak keabadian
pada lembar buku kehidupan
dalam genggam catatan waktu
serta pena jiwa miliknya
yang tintanya tak pernah kering
Luas langit pikir
lebar angkasa khayal
tinggi susunan
anak tangga imaji
membawanya
berpetualang liar
arungi samudera rasa
mendaki dan rebah
di savana aksara
Jantung puisi kerap berdegup
dan nadi puisi acapkali berdenyut
bawa sehelai sukma hanyut
namun tak sampai tenggelam
dan karam dikedalaman
Perempuan penyair
terkadang mengecap getir
getir yang ditenunnya hingga
menjadi selembar mori
yang dililit menjadi kasa
di atas luka-luka jiwa
dan syair-syair miliknya
seduhan dari genangan rasa
Sang penyair tumbuh
dengan jiwa yang telah tertempa
pahit manis hidup serta
asam garam kenyataan
H 3 R 4
Jakarta, 9/4/2022