Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Belati Tikam Jantung Puisi

27 Januari 2022   13:52 Diperbarui: 27 Januari 2022   13:58 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : IMDb@Pinterest.com

Belati Tikam Jantung Puisi

Lengan bertanya pada belati
"apa yang hendak kau tikam...?"
dan belati pun tak ragu menjawab
"aku ingin menikam jantung puisi...!"

Aku ingin agar takada lagi
bayi-bayi puisi yang terlahir
dari rahim para pemuisi
roman picisan sastra rendahan

Karya ecek-ecek murahan
yang kesemuanya hanya
dipandang dengan sebelah mata
seakan tak bernilai dan berharga

Masih ujar belati
aku ingin tikam jantung puisi
agar tak berdenyut lagi
mati dan tak menggeliat

Lalu dikubur di makam abadi
tempat para pujangga dengan
kecintaannya memeluk sastra
serta sang penyair yang gemar

Memahat aksara di pulam sukma
serta menenunnya di bilik pikir
sehingga menjadi sehelai pakaian
nan sahaja dikenakan para pemuisi

Lengan menghalau belati
dan menepisnya seraya memekik
dengan penuh angkara murka
yang seakan disulut api

Lengan berteriak lantang
dan lemparkan sebilah belati
hingga belati tersungkur dan
rebah di tanah amarah

Lengan berujar kalaupun hendak
kau tikam jantung puisi
hingga mati dan nadi-nadinya
tak lagi mengalir merah darah

Sejatinya puisi tak akan pernah mati
jantung puisi akan berdenyut
selaras dengan denyut nadi
yang tak pernah musnah kendati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun