Antara Aku, Kau, Kahwa dan Sigar
Berderit susunan batang-batang bambu
tatkala kuhempaskan tubuhku
rebah dalam peluk lelah
Tergolek bungkus sigar kosong
selepas kusesap di sela rindu membekap
dan rupa mu terberai di antara kepulan asap
Kuraih genangan kahwa nan pekat
sontak terkenang kau yang pernah
teramat dekat sedekat urat nadi
Kuseruput bibir cangkir terasa hangat
sehangat pagutmu kala itu
di bawah remang cahaya purnama
Dersik bayu bisikan namamu di telinga
tak sadar buat mata berkaca-kaca
andai kau tau sekepal rindu ku masih milikmu
Aku tertunduk lesu seraya
menatap tanah yang ku pijak seakan
berderak di sela asa berkecamuk
Ku hadirkan bayangmu
di antara sesap candu cerutu
berbatang-batang ku bakar
Dengan sorot nanar
dalam kesedihan menampar
buat ku terhempas sadar
Tanpamu aku hanyalah
seorang pecundang yang terlunta
di ingar-bingarnya selaksa rasa
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 08/01/2022