Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mentari Luruh Bersimbah Peluh

25 November 2021   18:50 Diperbarui: 25 November 2021   18:58 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mentari Luruh Bersimbah Peluh

Mentari luruh bersimbah peluh
selepas hangat rengkuh
mencumbui pori
digulir hari

Hanya kuasa menatap nun jauh
bias jingga selimuti bumi
tanpa secuil keluh di
rimbun perdu

Sehelai kanvas terbentang semula
amat polos hingga terpercik
noktah warna-warni
goresan berani

Tinta keemasan silaukan biji mata
tumpah ruah di tanah anarki
belai tengkuk ilalang
kerap merunduk

Sabetan parang jingga menghunus
dan menghujam jantung bumi
hingga tersungkur dan
rebah di tanah

Di tanah anarki jiwa rasakan sunyi
tanpa gaung bebunyi tikam
mata mentari hingga
jelang gulita

Aku tetap berdiri di sini di antara
kenangan memeluk ingatan
sekelumit kisah terajah
biar kubakar sejarah

* ) GAS H-1

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 25/11/20211

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun