Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Meliuk Tangkai Padi di antara Angin Memeluk

16 November 2021   21:18 Diperbarui: 16 November 2021   21:34 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meliuk Tangkai Padi di antara Angin Memeluk

Merunduk tangkai padi lantaran
digelayuti bulir-bulir beras
tak kuasa menopang
hingga menjuntai
menyapu tanah

Riuh suara kresek digesek desau bayu
mencipta gaduh usir sekawanan
burung-burung sawah tengah
terbang rendah di area
petak sawah tercetak

Tangkai-tangkai padi terus menari
ditabuh angin menderu seraya
gemulai meliuk lentur tubuh
terbungkuk di antara
silir angin memeluk

Hamparan sawah kian mengkrucut
berdiri hunian di atasnya dan
wajah desa lamat-lamat
menjelma serupa kota
nampak amat kaku

Kampung seketika disulap kota
akankah para petani tetap
setia menanam padi
di sawah miliknya
ataukah akan

Tergiur dengan tawaran developer
guna melego sawah menukarnya
dengan tumpukan rupiah
yang tak terbilang
lenyapkan desa

Nan asri di atas secarik kertas

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 16/11/2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun