Ketika Sejumput Ide Belingsatan di Kepala
Lebat aksara bergelantungan
bak buah nan ranum
lalu sekumpulan para pujangga
pecinta kesusastra
Mencoba memetiknya dengan
galah diam teronggok
di sudut kepala tersandar di
tembok-tembok pikir
Lantas buah ide menggelitik
mencoba tuk dipetik
dimasukan dalam baki pikir
diolah dan diracik
Di huma nan sahaja milik
para seniman kata
pemahat aksara serta pengukir
tiap-tiap goresan jiwa
Disematkan diksi nan apik dan
ditaburi rima nan cantik
serta diolesi beraneka frasa
hingga menjelma
Aksara-aksara "Merdeka" dimana
bersarang ruh milik
si empunya pecinta kata untaian
mutiara kalimah jiwa
Adakalanya buah ide berjatuhan
lepas dari tangkainya
membentur tanah kemudian
terserak di serambi
Maka para pujangga tanpa
perlu bersusah payah
tinggal memungut buah kata
yang terjerembab
Ke dalam kepingan ide liar
dikepala memagut asa
menyatu dalam balutan cinta
pada Puisi dan Sastra
Aksara di ruas jalan sunyi
aksara yang tak dikebiri
aksara yang enggan terhenti
aksaramu aksaraku berpadu
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 08/08/2021