Remah-remah Roti Sisa
Terserak remah-remah roti menyisa
di lantai dipungut dan disuap
tangan-tangan dekil
Dimasukan ke dalam mulut-mulut
yang acapkali menahan dera
lapar teramat sangat
Dalam rintih tertahan dengan
kedua bola mata berkaca
menahan derita nyeri
Dimakan dengan teramat lahap
remah-remah sisa mungkin
saja telah kadaluwarasa
Namun lacur apa terjadi tak peduli
bak mendapati rezeki nomplok
atau tertimpa durian runtuh
Pikirnya harus dinikmati kendati
sedikit dirubung semut yang
sepertinya sama lapar
Gaung lapar biasanya membahana
serasa meremas-remas keras
buat lambung berdenyut
Mereka yang tak pernah kenyang
mengais makanan sisa dari
baki-baki penampungan
Sampah kotor dan berbau busuk
lagi menyengat dan menusuk
penciuman amat sangat
Pada remah-remah roti sisa
ada sejumput iba di jiwa
yang tak terkata
Pada remah-remah roti sisa
kesedihan menyapa atma
mereka yang sukar
Menapaki jalan hidupnya di tengah
himpitan keras sebuah realita
yang mau tau mau diterima
Pada remah-remah roti sisa
nurani tergetar hebat
menitik air mata
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 23/07/2021