Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mencipta Kota Indah, Bersih, Berseri, dan Berbudaya

28 Juni 2021   11:52 Diperbarui: 28 Juni 2021   12:11 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mencipta Kota Indah, Bersih, Berseri dan Berbudaya

Mencipta Kota Indah, Bersih dan Berseri

Sampah merupakan permasalahan yang harus ditanggulangi bersama dan secara  berkesinambungan guna terciptanya lingkungan bersih, nyaman serta sedap dipandang mata.

Namun semuanya itu tentu saja tak akan terwujud pabila tak diimbangi dengan sikap serta mentalitas orang-orangnya yang masih tetap terkesan layaknya manusia primitif yang tak menjaga kebersihan lingkungan itu sendiri.

Sikap gemar membuang limbah rumah tangga ke bantaran kali sudah harus ditinggalkan sebab hanya akan terjadi penumpukan sampah dan tentu saja lama kelamaan akan menyebabkan pendangkalan kali yang membuat air kali meluber hingga terjadi banjir.

Mereka yang peduli pada lingkungan cenderung menjaga dan akan terasa miris melihat sampah-sampah tercecer dan terserak disembarang tempat. Dimana limbah mensesaki kali sebagai aliran air yang mengarah ke muara.

Hal tersebut banyak dijumpai tak hanya di wilayah Tangerang, Bogor dan Serang namun juga di wilayah-wilayah lainnya. Seperti di daerah cakupan area yang luas serta masih banyaknya ditemui lahan kosong.

Dokpri
Dokpri

Kondisi seperti ini tentu saja amat sangat memprihatikan, membuat mata terasa sakit menatap kesemrawutan yang ada. Dimana masyarakat cenderung abai pada lingkungan sekitar serta bersikap semena-mena perihal kebersihan.

Dan dengan se-enaknya meletakan sampah disembarang tempat serta menerjun bebaskan berbuntal-buntal kresek sampah. Melarungnya di kali tak hanya limbah sisa-sisa rumah tangga, namun juga adakalanya kasur sebagai alas tidur tak ketinggalan.

Bahkan masyarakat setempat tega-teganya membuang di badan jalan lajur kiri, hingga mencipta bukit sampah dan tentunya selain membuat tak nyamun juga mengganggu laju pengendara tatkala melintasi ruas jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun