Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tuan Kapitalis

15 Juni 2021   06:38 Diperbarui: 15 Juni 2021   06:46 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Artmarket Gallery.com

Tanpa berpikir panjang
akan warisan leluhur berupa
tanah moyang tanah keramat
menyimpan surga tersembunyi
yang dapat disambangi bukan

Villa-vila mewah megah berdiri
di sepanjang lereng pegunungan
guna menyaksi eksotika panorama
menyeduh indah memanja mata
milik mereka kaum berpunya

Pencakar langit angkuh mendongak
dari tempatnya berdiri bangunan
tinggi seakan hendak mencungkil
mata langit dengan menarik busurnya
dan melontarkan anak-anak panah

Tuan Kapitalis tersenyum puas
seraya menyesap sebatang lisong
di atas meja kerjanya
nikmati rupiah mengalir deras
ke Brankas miliknya

Sementara penduduk dusun
tertunduk lemas menyaksi
tanah moyang raib menyisa
catatan sejarah bahwasannya
wajah desa telah menjelma kota


***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 15 Juni 2021 | 06:38

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun