Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pancaroba dan Serpihan Debu Zaman

12 Juni 2021   12:17 Diperbarui: 12 Juni 2021   12:44 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Pancaroba dan Serpihan Debu Zaman

Musim berganti alami pancaroba
panas terik menyengat
membakar legamkan kulit

Membuat tanah rengat
mencetak belah nan dalam
nampak keras dan kaku

Penghujan tiba mencurahkan
air dari gumpalan kelam awan
menaikan debit air keruhnya

Dipintu-pintu air hingga menjelma
banjir memasuki pemukiman tanpa
pandang bulu semua sama rata

Kebagian jatah banjir tanpa
ba-bi-bu meluber hingga menggenang
dan lama surut dilintasi sampah

Dan curut yang tampak tengah asyik
berenang-renang di air nan kotor
serta kawanan kecoak turut serta

Ramaikan banjir yang melanda
wilayah Ibukota tercinta
sejatinya dari masa ke masa

Zaman tak pernah berubah
hanya orang-orangnya saja
yang terus berubah-ubah

Berganti pemimpin
berganti susunan kabinet
berganti si anu si itu si ono

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun