Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku dan Setangkai Mawar

9 Juni 2021   09:56 Diperbarui: 9 Juni 2021   10:47 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku dan Setangkai Mawar

Kugenggam mawar pemberian darimu
kutau kelak di suatu masa kan layu
hilang serinya tak pancarkan pesona
tak menebar aroma harum mewangi

Seperti sediakala tatkala setangkai
mawar kuning kaupersembahkan tukku
sebagai penghias meja sudut di samping
ranjang tidurku memanja mataku

Seperti halnya aku kelak satu ketika
tak lagi nampak ranum dan segar
layaknya setangkai bunga tumbuh
dalam belaian hangat mentari pagi

Kelopaknya berguguran helai demi helai
dipetik angin nakal berhembus kencang
hingga tubuh nan ringkih limbung lalu
luruh tergolek lunglai di tanah

Semoga aku kan tetap menjadi
mawar terindah yang tumbuh
di dalam taman hatimu kendati
dalam dera usia dan lambat laun

Mengikis sebuah pesona yang
buatmu jatuh dalam damba
pada ranun terbungkus polos
yang sejatinya belum memahami

Arti torehan beragam warna
pada sehelai kanvas kehidupan
yang menyaji serangkaian dusta
jerat kepalsuan tarian kemunafikan


***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 9 Juni 2021 | 09:56

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun