Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gemercik Air dari Pancuran

4 Juni 2021   07:02 Diperbarui: 4 Juni 2021   07:03 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

.

Gemercik Air Mengalir dari Pancuran

Gemercik air mengalir
dari pancuran terletak tak jauh
di lereng bebukitan rimbun pepohonan

Air mengalir hingga jauh
menelusuri selongsong bambu
leluasa menuruni dataran tinggi

Hingga akhirnya berdiam
di tempat nan rendah mengalir
di antara celah bebatuan terserak

Air bening menderas jatuh
menimpa bongkahan batu padat
lalu mengikisnya hingga lamat-lamat

Membentuk ruang berongga
di tubuh keras batu kali menjelma
sewarna abu-abu ditumbuhi licin lumut

Dibalur tebal saputan debu
selimuti area tubuh batu buat
langkah kaki kian berhati-hati

Agar tak terjerembab
di antara tepian runcing
yang sekali waktu bisa melukai

Gemercik air jatuh di pancuran
hati diliputi syahdu memanja telinga
mencipta simfony alam tengah berlagu

Menyaji denting bening
pada dawai-dawai kehidupan
hadirkan sekerat rasa syukur akan

Nikmat tak terbantah
seraya diusapnya wajah
kemudian menatap tengadah

Dan berujar :

"Terima kasih ya Rabb atas nikmat-Mu
yang tiada terhingga, berupa lukisan pagi serta Nafas yang masih menghuni raga
"


***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 04 Juni 2021 | 07:00

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun