Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Mengalir dari Lereng Sanggabuana

3 Juni 2021   22:17 Diperbarui: 3 Juni 2021   22:26 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Mengalir dari Lereng Sanggabuana

Petak-petak sawah tercetak
dilatari gunung Sanggabuana
berdiri berselimut kabut nan tipis

Berbalut keanggunan dari
tempatnya tegak berdiri memahat
indah rupa mahakarya-Nya tiada dua

Merunduk tangkai padi
dengan punggung digelayuti
bulir-bulir emasnya hingga luruh

Menjuntai menatap ke bawah
menopang berat beban gundukan
rimbun rumpun padi menyapu tanah

Berwarna kecoklatan telah
mengeras serta retak lantaran
dilumat sorot mentari nan beringas

Sejauh mata memandang
hamparan permadani menguning
pertanda padi telah masak tiba saatnya

Guna dipetik disabit dengan
ujung arit hingga rumpun padi
nan amat luas terpangkas dengan

Berkali-kali tebas
hingga semua tugas tuntas
kendati raga lelah dan lemas

Namun tersenyum puas
seraya menatap kawanan
burung sawah terbang giras

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun