Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nasib Buruh

1 Mei 2021   08:04 Diperbarui: 1 Mei 2021   08:08 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Kociefrog.com

Sudah cukup perbudakan
jangan hanya diam pasrah
diperlakukan semena-mena
lantaran lapangan kerja susah

Ayo bangkit kawan masuk barisan
gaungkan menolak upah rendah
jangan hanya bisu dipojokan
tak bergeming di tengah hidup

Yang serasa kembang-kempis
dengan menggenggam belati kecewa
tertancap di dalam dada
para pekerja para buruh

Tersebar di penjuru nusantara
hingga pelosok negeri
negeri yang konon katanya
gemah ripah loh jinawi

Satukan barisan galang kekuatan
perjuangkan hak-hak para pekerja
sebelum keringatnya mengering
dengan sendiri di badan ditiup angin

Demi kata sejahtera bukan
sekedar isapan jempol belaka
mari bergandeng tangan
buat para Kapitalis kelabakan

Tatkala mesin-mesin produksi
terhenti barang sejenak
guna menyalurkan aspirasi
para buruh yang terdzolimi

Biar terhenti sesaat
riuh suara-suara mesin pabrik
serasa merobek gendang telinga
senyap hanya suara nurani menggema

* ) Selamat Hari Buruh Nasional

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 1 Mei 2021 | 08:04

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun