Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tulang-belulang

22 April 2021   13:58 Diperbarui: 22 April 2021   13:59 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Unsplash.com/Katherine Kromberg

Tulang-belulang

Kelak manusia kembali ke asal muasal
meru
pa tulang belulang terbenam
di kedalaman perut bumi
menghuni abadi
liang lahat

Dilelapkan derap kaki waktu nan melaju
disambangi angin bertiup dalam bisu
diziarahi langkah-langkah kaki
yang kemudian perlahan
pergi lagi menjauhi

Tulang-belulang terserak menanti saat
rapuh hingga akhirnya hancur lebur
menjadi serpihan menyatu
dengan tanah merah
nan senyap

Tulang-belulang saksi bisu sejatinya
pernah ada nafas kehidupan
seiring tarikan nafas yang
kembang kepis dan
naik turun

Batok kepala rengat rangka manusia
rebah dalam pembaringannya
bertilam tanah berkafan
sejuk bait-bait doa
merengkuh erat

Seerat kenangan mengikat kuat
sepenggal kisah terpahat
di dalam liang lahat
dalam dekap sepi
tak bertepi

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 22 April 2021 | 13:56

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun