Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pojok Sunyi

4 April 2021   23:27 Diperbarui: 5 April 2021   10:18 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Unsplash.com

Pojok Sunyi

Sepi mengetuk nurani tanpa permisi
datang berkali-kali tanpa dikehendaki
menyesaki hati seakan berada dibalik jeruji

Sepi bergelayut manja dan enggan pergi
membuat diri meringkuk seorang diri
di pojok sunyi tanpa ada yang menemani

Sepi menari-nari di altar sunyi
membuat benak melayang terbang tinggi
laksana seekor merpati tak menjejak bumi

Sepi ini kunikmati di relung-relung hati
tatkala yang lain melangkah pergi
menyisa sekerat luka yang tak terperi

Sepi merupa duri yang acapkali
menusuk-nusuk dan melubangi hati
teramat dalam sekali dan kuakrabi

Sepi bak anak panah yang tak henti
menghujam sepotong nurani
hingga sekarat dan perlahan mati

Sepi membayangi saat sendiri
mencubit nakal sekali seakan ingin berlari
namun senantiasa menghantui

Di pojok Sunyi hanya ada AKU dan SEPI
mendekap erat sekeping nurani
digigir sunyi di waktu yang terus berlari

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 04 April 2021 | 23:27

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun