Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menanti Senja Rebah di Pangkuan

30 Maret 2021   12:24 Diperbarui: 30 Maret 2021   12:37 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Unsplash.com

Menanti Senja Rebah di Pangkuan

Ombak berkejaran membawa serta buihnya bergerak memanjang, menyapu tajam cangkang kerang serta patahan ranting terserak disepanjang garis pantai.

Kepak sayap milik sekawanan Camar terbang rendah menukik, dari tebing-tebing tinggi nan curam bermain di antara debur ombak seraya mencari buruan berupa ikan.

Menanti senja luruh dan rebah dipangkuan Cakrawalan dimana, bulatan paripurna perlahan tergelincir jatuh di peraduan netra tak henti menatap jingga Nabastala.

Dingin tapak kaki telanjang tak beralas kaki menapak di pasir nan landai, ukir jejak diatas bulir pasir kendati tak lama berselang sapuan ombak meratakannya kembali.

Kuraih dan kuremas seonggok pasir yang basah lantaran, ombak datang menerjang menelusup celah-celah bebatuan karang dengan tepian sudut meruncing.

Kuambil kerikil kecil kulontarkannya ke lautan lepas, hingga dilumat ombak dan akhirnya karam. Seperti halnya kisahku ikut terkubur di dasar lautan lepas.

Mencetak Jejak lalu di Jingga Nabastala

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 30 Maret 2021 | 12:24

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun