Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Tebing Curam Malam

18 Maret 2021   01:47 Diperbarui: 18 Maret 2021   01:53 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Unsplash.com

Di Tebing Curam malam

Selalu saja kelelawar menari di pori malam dan, rembulan meringis ditusuk taring serigala. Seiring lolongan menggema di tebing-tebing curam malam.

Kepak sayap kelelawar menggores wajah purnama, hingga luka alirkan getih kesunyian di serambi malam. Mencetak siluet di antara remang cahaya pucat pasi.

Malam senyap tanpa rasi bintang dan sepertinya, gemintang enggan berpendar atauhkah memang lantaran cahayanga sudah sedemikian pudar.

Entah namun yang pasti duri-duri sepi kerapkali, menusuk-nusuk nurani hingga terkulai tak berdaya ditikam rasa sunyi mendekap erat hati.

Malam tetaplah malam dengan selubung misteri melingkupinya, bersamaan dengan rasa sepi bertahta di bilik jiwa. Yang tak jua menyingkir dan pergi.

Jubah kelam malam akan selalu menyelimuti insan membawa, melayari samudera mimpi tidur dan lelap lebih dalam dan kemudian tak ingat perihal apapun.

Punggung malam tempat sandarkan sejumput lelah mendekam dalam raga enggan beringsut menghimpun tenaga guna esok kembali seperti sediakala.

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 18 Maret 2021 | 01:47

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun