Menatap Wajah di Muka Cermin yang Terbelah
Cermin tak pernah berdusta
perihal apa yang terpampang nyata
dan yang tercetak di beningnya
Menatap rupa sendiri di muka cermin
seraut wajah kaku tanpa seulas senyum
dingin sedingin bongkahan gunung es
Entahlah aku sudah lupa kapan terakhir
kalinya aku merekahkan senyum bak
kuntum-kuntum bunga nan ranum
Dimahkotai bening bulir embun
seraut wajahku yang tanpa ekspresi
sejatinya menyirat sebuah dunia yang sepi
Dunia yang teramat lengang
dunia yang selama ini aku huni
rimba raya dari segala kesunyian
Yang aku hela laksana helai udara
raut kaku terpahat di wajahku tercetak
pada aura raut mukaku bertirai sayu
Ditingkahi sorot mata dipenuhi angkara
seakan ingin melumat segala yang ada
menelannya mentah hingga tak bersisa
Aku hanya mampu pandangi seraut
wajah milikku sendiri menatapnya
dengan penuh seksama di antara
Cermin yang Terbelah memantul
mukaku sendiri di beningnya kaca
merupa sorot mata kosong
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 01 Maret 2021 | 21:18