Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kota yang Tak Pernah Tidur

27 Februari 2021   23:04 Diperbarui: 27 Februari 2021   23:17 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota yang tak pernah Tidur

Kota yang tak pernah tidur
hingga fajar menyingsing
menyaji geliat kehidupan malam

Barisan lalu lalang gerobak
milik penjaja kaki lima
didorong perlahan

Dengan langkah gontai
menghitung lelah di antara
bulir keringat terperah

Seraya mengukur jalan
terpahat letih mendera
pada sorot mata sayu

Di antara remah daki waktu
di balik punggung malam
di sela ketiak rembulan

Hingga berujung dipangkalan
tempat akhir memarkirkan
gerobak kayu sandaran harapan

Penat teramat sangat namun
bukankah hidup harus terus laju
tak hanya sekedar mengisi

Mulut-mulut lapar serta
perut-perut nan kosong
sekosong uang di saku celana

Kota yang tak pernah tidur
acapkali menampar dengan
tangan-tangan realita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun