Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Belantara Beton

2 Februari 2021   07:29 Diperbarui: 2 Februari 2021   08:17 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Unsplash.com

Belantara Beton

Lebat belantara beton
dipenuhi pencakar langit
angkuh berdiri menjulang tinggi

Pertanda majunya sebuah peradaban
dan ketinggiannya seakan mencolok
mata semesta seolah anak tangga

Guna satu persatu dinaiki
menapak kaki Lazuardi
mengetuk pintu langit dengan

Sekuntum doa dan segenggam
harapan baik perihal hidup
yang hanya sekali maka

Jadikanlah setiap detik bermakna
tanpa pernah tersia-sia
melakukan sesuatu tak berguna

Belantara beton disana-sini
pusat kota nan megah menyaji
modernisasi  yang acapkali

Menjual ribuan mimpi-mimpi
silaukan mata hati ingin mencicipi
nikmat surgawi ditengah fana

Serta keruh wajah dunia
dunia yang kian dipenuhi
gurat menua terpampang nyata

Pusat kota bermandi cahaya
gemerlap pada malam hari
bak sekawanan kunang-kunang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun