Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Senja Pucat Pasi

31 Oktober 2020   10:50 Diperbarui: 31 Oktober 2020   12:06 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Dwi Shaban Sulistyanto

Sajak Senja Pucat Pasi

Danau tampak tenang
anggun berdiri keramba-keramba
terapung tancap milik para nelayan

Berjajar penuhi ceruk danau
berbaris rapi memanjang terbitkan
sekerat syahdu di bawah kaki langit

Di bentangan senja awan kelam
menggantung di lubuk semesta
menutup sebagian paras senja nan jelita

Rupa senja pucat pasi seakan tiada berseri
dirundung awan kelam seakan iringi
dukacita nan teramat mendalam

Semburat jingga di nabastala menyeduh
sepercik asa pada jiwa-jiwa nan hampa
terlunta di emper kehidupan fana

Seulas senja menyaput anggun
wajah cakrawala dengan tinta jingga
rona merah tembaga samar tiada ranum

Laksana senyum malu di kulum
menatap senja syahdu seraya memangku
rindu yang tak beku dalam dekap waktu

Mengintai senja dalam gigil rindu
merasuk hingga relung-relung kalbu
tak jemu kau hadirkan senja untukku

Dengan bidik lensa kameramu merekam
setiap moment dengan mata nan indah
seindah jejak langkah seorang kembara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun