Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Simfoni Bulir-bulir Padi

28 Oktober 2020   22:45 Diperbarui: 28 Oktober 2020   23:15 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Dwi Shaban Sulistyanto

Simponi Bulir-bulir Padi

Lemah lunglai batang-batang padi
merunduk menyapu Bumi
menciumi tanah merah

Terpahat pada petak-petak sawah
nan subur serta gembur
dialiri air waduk sekitar

Rimbun bulir-bulir emasnya
menggantung di setiap
helai batang-batang padi

Pertanda padi telah masak
guna siap di panen
di pisahkan dari sekam

Tatkala masa panen tiba
petani riuh sorak bergembira
menyaksi bulir-bulir padi

Amat berlimpah ruah
tanpa dihinggapi hama
terbayar sudah lelah keringat

Dari mulai menandur
dengan tapak kaki terbenam
di tanah nan becek

Hingga tersengat garang mentari
tatkala mencangkul di sawah
di siang nan amat terik

Para petani tersenyum bahagia
menyaksi berkarung-karung beras
hasil jerih payahnya menggarap sawah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun