Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Juwita Malam, Rinai Hujan dan Benih Kerinduan

27 Oktober 2020   19:42 Diperbarui: 27 Oktober 2020   19:47 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Juwita Malam, Rinai Hujan dan Benih Kerinduan

Malam ini sang Juwita Malam
sepertinya enggan
menampakkan diri
dari tempatnya bersemayam

Tak ada pertanda
ia akan memunculkan diri
turun dari singgasana
bertabur pendar cahaya

Tersenyum anggun hadirkan
seberkas sinar terang
membelai wajah Buana
mengusap lapisan basah aspal

Awan kelam menggantung
di langit malam seakan
sembunyikan elok rupa
wajah sang rembulan

Rintik hujan berjatuhan
riuh di atas genting
mengetuk kaca jendela
dengan bulir-bulir airnya

Berderak ranting
menggesek dedaunan
mencipta suara gemertak
menggaduhkan malam

Rinai hujan tergelincir
dari ceruk langit seperti
lelehan air mata dari
kelopak mata nan sembab

Menganak sungai membawa
serta kesedihan yang
menggenang dan mendekam
dalam ruas-ruas jiwa

Rintik hujan menitik
seperti ribuan anak panah
melesat cepat menghujam
pori serta nadi Bumi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun