Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sehangat Tungku di Dapur Sederhana

16 September 2020   12:09 Diperbarui: 16 September 2020   12:11 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehangat Tungku di Dapur Sederhana

Usia tungku sudah sangat tua
dinding bagian dalam teramat
kusam serta hitam legam
dipenuhi jelaga yang menebal

Di dalamnya teronggok debu
dari sisa-sisa bekas pembakaran kayu
aroma suluh serta kayu menguar
menerabas liang penciuman

Yang guna menyalakannya harus
di tiup dengan bambu terlebih dahulu
meski terkadang mata perih pedih
terkena debu-debu yang singgah

Tak jarang nafas terasa sesak
lantaran menghirup asapnya
yang menebal dan membumbung tinggi
membuat ruangan sontak dipenuhi asap

Tungku-tungku nan kokoh
hingga kini masih dipergunakan
guna memasak di dapur sederhana
milik penduduk kampung

Dandang serta ceret berpantat legam
bakul-bakul nasi serta gentong air
yang terbuat dari gerabah
semua masih serba sederhana

***
Hera Veronica
Jakarta | 16 September 2020 | 12:10

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun