Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Naluri Serigala

3 Juni 2020   11:18 Diperbarui: 3 Juni 2020   11:21 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source | pixabay.com

Katamu...
hidup itu keras
kita harus lebih keras
dari hidup itu sendiri
kalau lemah hanya akan
menjadi orang yang
di injak-injak dan disepelekan

Masih katamu...
kalau lemah mereka akan semakin
menjadi-jadi menginjak kepala
hidup di dunia yang keras
siapa yang lemah ia akan tertindas
menjadi sasaran empuk
manusia-manusia berjiwa Serigala

Kataku...
meski hidup itu keras
namun janganlah mengeraskan jiwa
sekeras bongkahan batu
terlalu keras akan menjadikan kita
tak ubahnya binatang buas di Rimba
hilang sisi humanis dalam diri

Masih kataku...
Pelankan nada bicaramu
lembutkan hatimu
jangan memimpin
dengan tangan besi
dengan begitu kau akan di segani
bukan di takuti

Petarung Tangguhku...
hidup memanglah keras
kita tidaklah sama seperti mereka
para Serigala Lapar di luar sana
memangsa dengan membabi buta
mencakar dengan kuku-kuku kekuasaannya
atas nama Rupiah yg berdarah dan bernanah

Mari rangkul mereka
jadikn para pekerja seperti saudara
bukan budak yang bisa
di perah tenaganya
buat mereka merasa nyaman
dengan memenuhi hak-haknya
dgn begitu mereka akn mecintai kita

Tak ada Naluri Serigala!

***
Hera Veronica
Jakarta | 3 Juni 2020 | 11:12

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun