Mohon tunggu...
Heppy Haloho
Heppy Haloho Mohon Tunggu... Dosen - Belajar, membaca dan menulis (puisi)

Komunikasi, pendidikan, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pengkhianat

15 Maret 2021   12:10 Diperbarui: 15 Maret 2021   12:22 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuan Puan dewan terhormat

Masihkah kami perlu beri hormat?

Bukankah suara kami adalah amanat?

Lalu mengapa puan tuan berkhianat?

Saat kami dipaksa sekarat dan hak-hak kami terus-terus dikerat

Kepada siapa tuan puan bermufakat?

Bukankah kepada mereka cukong-cukong berat?

Lalu, mengapa tuan puan dipanggil "wakil rakyat"?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun