Mohon tunggu...
heny khair
heny khair Mohon Tunggu... Dosen - Ibu rumah tangga yang sedang sekolah

Sekolah dan punya bayi adalah paduan yang seru

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Industri "Me Time"

18 Januari 2021   17:36 Diperbarui: 18 Januari 2021   17:46 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kebutuhan itu diciptakan. 'Me time' adalah salah satu kebutuhan yang diciptakan dan banyak ditujukan untuk target pasar perempuan. Salah satu kelompok perempuan yang disasar adalah ibu rumah tangga terutama ibu yang baru saja melahirkan atau mempunyai toddler. Hal yang mnyertai penciptaan kebutuhan adalah narasi tentang target pasar itu sendiri. 

Narasi yang menyertai penciptaan kebutuhan 'me time' untuk kaum ibu adalah pernyataan --pernyataan tentang beratnya menjadi ibu rumah tangga, bahwa tugas mengurus rumah dan anak adalah tugas mulia, bahwa ibu perlu menjaga kewarasannya. Pasti kita sering sekali membaca narasi-narasi semacam ini di feed Instagram dan platform lain. Untuk itulah ditawarkan 'me time' untuk perempuan kaum ibu tersebut. Saya salah satunya :)

Siapakah yang menawarkan 'me time'? Tentu saja industri-industri semacam salon kecantikan, spa, massage, mall, coffee shop hingga gym, penjual alat-alat olah raga, buku tentang menciptakan kebahagiaan. Ada lagi? Masih tentunya.

'Me time' dinarasikan sedemikian rupa dengan logika-logika dan gambaran yang mudah diterima audience hingga kita dengan tanpa syarat menyetujuinya dan merasa 'me time' memang perlu apalagi untuk perempuan seperti saya yang mempunyai toddler usia 2 tahun, menyusui nyambi kuliah daring.

'Me time' mengajak perempuan berhenti mengurusi ruang hidupnya dan menikmati produk-produk yang diciptakan industri. Berpisah dari anak, keluarga, rumah atau ruang keluarga. 'Me time' menawarkan pengalaman menikmati diri sendiri dengan memanjakan diri seperti minum kopi mahal di sebuah outlet ternama, merawat rambut dengan berbagai layanan istimewa, membaca buku best seller yang sering didengung-dengungkan di media sosial dan lain lain. Tampaknya menyenangkan apalagi kalau bisa diupload di Instagram lalu disukai dan dikomen teman-teman tak senasib dan tak sepenanggungan :) Rasa senang itu diciptakan oleh industri yang layanan dan produknya kita beli dengan harga yang cukup menguntungkan mereka. Namanya juga usaha, Bu.

Apakah saya sudah bahagia? Harus karena saya sudah membelinya. Apakah keuntungan yang saya dapat? Saya rindu anak saya yang sedang belajar bicara. Btw saya menulis ini sambil menyusui dan setelah itu toddler saya minta dibacakan flash card. Terdengar repot? Hmm...mungkin saya 'butuh' me time ;)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun