Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Ayur Hyipnoterapi dan Ananda Divya Ausadh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ayur Hypnotherapy dan Neo Zen Reiki. Menulis adalah upaya untuk mengingatkan diri sendiri. Bila ada yang merasakan manfaatnya, itupun karena dirinya sendiri.....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Salah Kaprah Arti: Ora et Labora.....

15 Desember 2011   00:39 Diperbarui: 4 April 2017   16:49 3752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ora et labora selama ini diterjemahkan sebagai bekerja dan berdoa. Kebanyakan orang mentermahkan bekerja diringi doa agar apa yang dilakukannya berhasil. Jika pekerjaan yan dilakukan bertujuan untuk mencari duit, doanya juga bagaimana pekerjaan berhasil sehingga menghasilkan uang banyak dari pekerjaan. Pemahaman ini adalah pemahaman mereka yang belum memahami arti dan tujuan hidup.

Sementara bagi para suci dan mereka yang sudah memahami tujuan kehidupan mengartikan secara berbeda. Mereka bekerja untuk dunia demi memenuhi kebutuhan hidup dalam batas kewajaran. Badan bekerja di dunia, pikirn selalu terikat tujuan kehidupan. Lepas dari keterikatan dan kenyamanan duniawi. Going London looking Tokyo. Badan di dunia, pikiran senantiasa tertuju ke karya berdasarkan Ilahi. Selaras dengan semesta.

Mereka sadar seutuhnya akan 3 (tiga) hal (Sai Anand Gita by Sai Das, www.booksindonesia.com):


  1. Segala kekayaan yang diperoleh saat badan meninggalkan dunia, tiada satupun yang dibawa ke kubur.
  2. Kerabat dan teman dekat hanya bisa menemani sampai lobang kubur.
  3. Amal perbuatan lah yang akan menemani sampai di kubur. Ini juga yang menjadikan sebagai apa dirinya di kehidupan masa depan.


Bekerja semaksimal mungkin demia kebaikan dunia. Tidak mudah sebagaimana dikatakan namun dengan keinginan kuat (will power). Untuk menimbulkan keinginan kuat mesti dilandasi dengan kesadaran bahwa tujuan kelahiran adalah melepaskan ego. Ego inilah yang mendorong kelahiran kembali ke bumi. Keinginan, itulah yang harus dikurangi.

Keinginan terhadap segala sesuatu yang berkaitan untuk memperkuat eksistensi di dunia lah yang mesti dikurangi. Sehingga saat badan mesti ditinggalkan, pikiran tidak terbebani oleh segala sesuatu bersifat duniawi. Pikiran yang terpenuhi oleh hal duniawi menjadikan materi atau kualitas pikiran berat ke arah duniawi. Ia tidak ringan untuk melanjutkan perjalanan ke arah kemuliaan.

Mengurangi keinginan yang bersifat duniawi adalah pertama. Sering sekali cara pertama ini sangat berat. Karena berupaya untuk melawan. Padahal melawan sesuatu sama saja memberikan energi. Misalnya, ketika seseorang dengan mata tertutup diminta tidak membayangkan monyet berbulu kuning. Semakin berupaya tidak memikirkan, semakin terbayang seekor monyet berbulu kuning. Gunakan cara ke duadapat dipastikan lebih mudah.

Dan yang ke dua adalah dengan cara mengalihkan pikiran. Jika selama ini kita memikirkan diri sendiri, mari kita berpikir bagaimana agar lingkungan bersih. Ini demi keuntungan orang banyak. Pikkrkan bahwa segala sesuatu sumberdaya alam adalah milik anak cucu kita, kita hanya sekedar meminjam. Kembali pada membayangkan monyet yang tidak berbulu. Bayangkan monyet warna merah. Dengan sendirinya, monyet berwarna kuning tidak ada.

Badan berada di dunia, pikiran ke arah ilahiah. Itulah makna ORA ET LABORA......

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun