Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Ayur Hyipnoterapi dan Ananda Divya Ausadh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ayur Hypnotherapy dan Neo Zen Reiki. Menulis adalah upaya untuk mengingatkan diri sendiri. Bila ada yang merasakan manfaatnya, itupun karena dirinya sendiri.....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Yoga Life Style Hidup Bahagia

23 Desember 2021   07:55 Diperbarui: 23 Desember 2021   08:00 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Yoga bukanlah hanya gerakan sebagaimana yang dikenal oleh banyak orang saat ini. Yoga sebagai jalan hidup berarti harus melakoni delapan (8) jalan sebagaimana yang disebutkan dalam Yoga Sutra Patanjali di bawah ini:

"Yama, Disiplin atau Pengendalian Diri untuk menghindari segala hal yang tidak menunjang tujuan kita; Niyama atau Pedoman Perilaku untuk hidup berkesadaran; Asana atau Postur-postur, gerakan untuk memperbaiki sikap hidup; Pranayama atau Pengaturan Energi atau Aliran Kehidupan lewat Pengendalian, latihan pernafasan; Pratyahara atau Menarik Diri dari segala godaan; Dharana, fokus atau Kontemplasi; Dhyana atau Meditasi; dan Samadhi,Keseimbangan Diri, Kesadaran, Kemanunggalan, atau Pencerahan. Inilah 8 bagian dari Tubuh Yoga-Astanga Yoga"

                                                 (Yoga Sutra Patanjali by Anand Krishna)

Delapan jalan ini satu kesatuan yang utuh tidak dapat hanya diambil satu saja. Inilah sebabnya yoga yang dikenal saat ini bukan lah Yoga sebagaimana dikenal dalam YOGA sebagaimana judul di atas. Hidup dala YOGA berarti melakoni Yama, Niyama, Asana, Pranayama, Pratyahara, Dhararana, Dhyana, dan Samadhi.

Delapan bagian yang disebutkan di atas tidak bisa dipisahkan. Semuanya harus dijalankan secara satu kesatuan. Melakoni secara utuh delapan bagian tersebut, maka baru seseorang bisa disebutkan sebagai pelaku YOGA. Ia adalah seorang Yogi. Meditasi atau pada umumnya dikenal sebagai silent sitting adalah bagian dari yoga. Dan pada umumnya ini dianggap meditasi, ini bagian dari upaya menjadikan meditasi sebagai gaya hidup sehari-hari.

 

Yoga yang dikatakan untuk kesehatan hanya mencomot satu bagian saja, Asana. Ini bukanlah Yoga sebagaimana pemahaman asli yang dibawa oleh Rsi Patanjali. Tujuan Yoga sebagaimana yang diperkenalkan oleh Bhagawan Patanjali bertujuan lebih mulia, penyatuan dengan Sang Jiwa Agung.

Jika hanya mencomot gerakan saja, kesehatan pun belum tentu diperoleh, apalagi jaminan hidup yang layak. Delapan bagian yang dijelaskan oleh Patanjali bagaikan kaki, tangan, kepala serta bagian tubuh lainnya pada diri kita. Satu pun tidak boleh ditinggalkan. Semuanya sama pentingnya.

Hidup dalam YOGA dijamin akan mendapatkan kemuliaan hidup. Dijamin. Bagaimana tidak? Jika kita melakoni Yama atau Pengendalian Diri meliputi: 'Ahimsa (Tidak Menyakiti); Satya (Kebenaran atau tidak berbohong, tidak berdusta; Asteya (tidak mencuri atau tidak menyalagunakan kepercayaan, amanah, wewenang, dan sebagainya; Brahmacarya (menghindari kegiatan seks yang tidak lazim, maksudnya adalah pengendalian nafsu syahwat. ; Aparigraha (tidak menimbun harta atau sesuatu ,melebihi kebutuhan).' (Yoga Sutra Patanjali)

Niyama: 'Sauca, kebersihan, kesucian, atau kemurnian; Samtosa atau Kepuasan Diri; Tapah, tapa atau disiplin diri untuk tujuan spiritual murni; Svadyaya, belajar sendiri atau mempelajari Diri; Isvara Pranidhana atau Penyerahan Diru pada Ia Hyang Bersemayam dam diri setiap makhluk.' (Yoga Sutra Patanjali)

Yang ke-3 barulah Asana, postur tubuh. Gerakan ini pun tidak bertujuan utama untuk kesehatan, tetapi gerakan untuk memperbaiki sikap hidup. Mengapa demikian? Ketika seseorang berhasil memperbaiki sikap hidup, dengan sendirinya ia pasti sehat. Dan lucunya, gerakan yang dilakukan sebagaimana yang disarankan oleh Rsi Patanjali juga tidak sulit. Harus nyaman, mengapa? Karena Rsi Patanjali memahami bahwa tubuh ini sebagai kuil Tuhan untuk bersemayam. So, janganlah berbuat kekerasan terhadap tubuh. Pendek kata: Jaga kenyamanan tubuh. Ini yang kurang dipahami oleh pelaku yoga saat ini.

Pranayama bertujuan pengaturan aliran hidup atau prana. Caranya dengan cara latihan pernafasan. Dalam buku Seni Memberdaya Diri dan Neo Zen Reiki oleh penulis yang sama, Anand Krishna disebutkan ada 5 lapisan kesadaran, Tubuh, Prana, Mind, Intelejensia, dan Spiritual. Saat prana atau aliran kehidupan baik, maka terjadi sinkronisasi antara lapisan mind dan tubuh. Jika prana atau life force kacau, tak pelak atara tubuh dan mind pasti tidak harmonis. Oleh karenanya, latihan pernafasan amatlah penting demi terciptanya hubungan yang harmonis antara pikiran dan tubuh.

Pratyahara adalah penarikan diri dari segala godaan dari panca indra atau kenyamanan badani. Namun bukan berarti harus menyepi dengan menyiksa diri. Lakukan dalam batas moderat. Tidak berlebihan juga tidak kekurangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun